Selamat Hari Ayah

Pagi readers :)
Makin kesini aku sadar kalau selama ini aku lupa pakai kaidah penggunaan kata serapan, misalnya kata "readers" harusnya bercetak miring karena berasal dari Bahasa Inggris. Ya gitu deh, maaf mungkin pada post sebelumnya lupa dikit pake otaknya. Entah kenapa akhir - akhir ini sering pake ungkapan "maaf lupa pake otak" untuk merujuk pada keadaan ngeselin karena kesalahan dan keteledoran diri sendiri.

Oke, makin kesini makin berat omonganku.
Intinya, aku mau belajar lagi dalam penggunaan kata serapan , lebih memperhatikan gaya penulisanku. Kalau punya ilmu tapi ngga diterapin walaupun dalam hal sederhana seperti blogging, kan kasian ilmunya nyempil di pojokan otak. Hahhaa

Btw, kemarin dari pm (personal message) BBM temen - temen, IG post, timline Line, baru tahu kemarin adalah Hari Ayah.
Kalau aku sendiri sih di rumah manggil ayah dengan sebutan Aji atau Ajik. Pake k atau ngga pake k, sama ajalah. Tergantung pengucapan masing - masing orang.

Di Bali, anak - anak dari golongan Brahmana (Ida Bagus-Ida Ayu) dan Ksatriya (Cokorda, Anak Agung, I Gusti, dsb) akan memanggil ayah mereka dengan sebutan Aji/Ajik.
Well, aku adalah orang I Gusti. Jadi aku memanggil Ajik :)
Ngga wajib kok, anak - anak dengan nama di atas harus memanggil ayah dengan sebutan Aji/Ajik. Mau manggil bapak, abah, papa, dad, , aboji (bahasa Korea), father, atau sebutan lainnya terserah kalian. Yang penting tidak mengurangi rasa hormat kalian terhadap ayah (orang tua).

Lalu, bagaimana dengan aku?
Apa aku juga buat pm BBM dengan Selamat Hari Ayah terus ganti display picture yang ada fotonya Ajik ?
Hhhmm, ngga. Aku memang kurang gaul di BBM. Terakhir ganti dp pake foto jamur yang tumbuh semenjak 2 hari ini mulai hujan dengan pm "Rainy season come!"

Apakah aku tidak sayang dengan Ajik ?
Really, i love him. But, if i true love Ajik, i must say directly not just in social media.

Menurut aku sih gitu, dan orang - orang juga terserah mereka bagaimana caranya mengungkapkan rasa cinta mereka ke ayah. Sama seperti cintanya kepada ibu begitu juga cinta ke ayah. Cinta kedua orang tua,
Secinta dan sesayangnya orang ke pacar, dan senormalnya itu orang pasti lebih cinta sama orang tua mereka. Ngga ragu lagi, karena ibu yang mengandung dan melahirkan kita, ayah dan ibu sama - sama berusaha merawat dan mendidik apapun itu yang terbaik untuk anaknya.
Memang sih biasanya anak itu lebih dekat dengan ibu, karena ibu yang full di rumah, khususnya ibu rumah tangga. Tapi ayah sedikit waktu di rumah juga karena kerja. Hasilnya juga untuk keluarga.

Ngga bisa bandingin sayang ke ibu atau ayah, pokoknya sama - sama sayang.
Satu kekuatan aku kalau lagi galau tentang masa depan atau tentang seseorang.

"Inget sekolah yang bener. Nakal boleh tapi jangan bodoh."
Nakal disini maksudnya, kalopun males belajar jangan bolos. Diem aja di kelas, jangan bikin perkara. Bodoh yang aku maksud perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
Eh, kebalik ngga sih itu kata ?

"Kenapa dia begini , kenapa dia begitu ?"
Pernah dong chat ingetin makan, nyuruh hati - hati di jalan, khawatir doi lagi dimana?
Aku sebenernya risih dan ngerasa lebay kalo sampe segitunya. Tapi wajar juga sih, yang sayang pasti khawatir, biasanya.
Kalau bisa sih, peduli dan khawatir ke doi, gebetan atau pacar jangan berat sebelah.
Tentukan prioritas.

Kebetulan banget, selama 4 hari ini. Aku baca novel karangan Adhitya Mulya berjudul "Sabtu Bersama Ayah".

Awalnya sih ini buku titipan teman yang dipinjam dari perpustakaan sekolah. Katanya teman aku sih, bukan buku ini yang mau dipinjam. Maunya sih balikin buku ini keesokan harinya. Tapi pas boring di kelas, iseng deh ngeluarin buku ini dan mulai baca dari halaman paling depan. Keterusan deh, sampai ditegur guru saat itu katanya, "Tutup dulu bukunya, komik ya? Apa novel ?"

Aku jawab, "Novel Pak." setelah itu masukin ke tas.

Sampai di rumah, masih penasaran baca novel ini. Dan ternyata lucu juga.
Aku belajar banyak banget, mungkin belum untuk masa saat ini tapi masa depan.
Salah satu kutipannya,


Dari baca novel ini, aku jadi tambah punya semangat
"benerin sekolah, pilih prodi dan PTN yang tepat, nanti kuliah yang bener, kerja yang bagus, sayang ortu dan keluarga, bahagiain ortu dan berguna untuk sesama, jangan ngerepotin orang lain, lagi satu, ketemu jodoh yang sesuai kriteria dan direstuin orang tua."


"Orang tua yang baik akan mempersiapkan segala sesuatu yang terbaik untuk anak mereka. Di masa kini dan masa yang akan datang, mereka mempersiapkannya dengan kasih sayang dan tanggung jawab sebagai orang tua."



"Istri yang baik gak akan keberatan diajak melarat. Tapi, suami yang baik tidak akan tega mengajak istrinya untuk melarat." -Sabtu Bersama Bapak


Beruntung bisa baca novel ini, aku pingin beli novel ini. Biarpun udah pernah aca. Tapi bisa aku simpan karena amanatnya bagus banget. Maybe, sometime i want my future read this novel. So, he know, why must be success and be best.

Love You Aji dan Biang  :)



Comments

Jangan lupa subcribe